RAOLNEWSCOM – Ketidak-hadiran Ketua KPK Firli Bahuri pada pemeriksaan di Polda Metro Jaya pada Selasa (7/11/2023), karena jadwal KPK di Aceh. KPK meminta jadwal pemeriksaan ulang.

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johanis Tanak menjelaskan, Firli sudah dijadwalkan untuk menghadiri acara roadshow bus KPK dan peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) di Aceh.

Firli menjadi saksi dugaan pemerasan terhadap eks Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL).

“Jadi kendala bukan mengada-ada memang itu sudah ada sebelumnya sudah direncanakan,” kata Tanak dalam konferensi pers di gedung Merah Putih KPK.

Tanak melanjutkan penjadwalan ulang dalam pemeriksaan merupakan hal yang lumrah.

“Dalam proses pemeriksaan itu hal biasa reschedule manakala ada kondisi-kondisi yang tidak memungkinkan untuk dilakukan,” jelasnya.

Firli sudah dua kali tidak menghadiri pemanggilan.

Sementara itu Andar Sitomorang ketua GACD menilai laporan terhadap Firli Bahuri terlalu mengada ada dan terkesan dipaksakan sampai dengan Tahap Penyidikan.

Andar menjelaskan sampai saat ini polisi belum bisa membuktikan adanya barang bukti sebagaimana yang diamanatkan oleh pasal 184 KUHAP tentang alat bukti.

” Polisi terlalu memaksakan perkara ini, dugaan nya ada penghakiman polisi, kalau yang dituduhkan pemerasan coba polisi tunjukan barang bukti uang pemerasan nya.

Masih dibutuhkan bukti materiil terhadap perkara itu sebagaimana amanat undang undang, ini perkata sampai naik ke Penyidikan apalagi Firli ditetapkan tersangka maka dianggap cacad hukum, sungguh terjadi penzholiman terhadap Firli dan diduga adanya tangan tangan politik yang ikut bermain,” tandas Andar Sitomorang.(tim)